Monday, January 24, 2011

Marah.Sabar,Redha dan Syukur..mana pilihan kita??

Marah, Sabar, Redha dan Syukur..mana pilihan kita?
by Ustaz Hashim Al-Maranji

Boleh
jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216). Ayat
ini memiliki makna tentang indahnya keredhaan.
Makna redha dengan
pemberian atau ujian yang telah Allah tetapkan kepada kita merupakan
kunci kejayaan dalam meraih kebahagiaan. Sesungguhnya keredhaan itu
memiliki buah yang melimpah berupa keimanan.
Orang yang redha dengan
ketetapan Allah akan terangkat ke tempat yang mulia. Hal itu
mempengaruhi keyakinannya menjadi mendalam dan memiliki akar yang kuat,
tertanam dalam hati.
Barangsiapa yang hatinya penuh dengan
redha terhadap ketetapanNya. Allah akan memenuhi hatinya dengan
kekayaan, rasa aman, serta qonaah, selanjutnya Allah menjadikan hatinya
penuh cinta, inabah, tawakal kepadaNya.
Bagi orang yang tidak memiliki
keredhaan terhadap ketetapan Allah, hatinya penuh dengan kebencian,
kemungkaran, dan kemarahan, dirinya sibuk dengan hal-hal yang sifatnya
menyalahkan Tuhan, menyalahkan diri dan mencari kesalahan pada orang
lain.
Sikapnya cenderung reaktif, sensitif terhadap apapun yang
membuatnya terjauh dari kebahagiaan dan keberuntungan.
Kesabaran,
keredhaan, kesyukuran akan mengosongkan hati dari berbagai keterikatan,
ketergantungan. Hati dibiarkan hanya untuk Allah. Sikap tidak menerima
terhadap qodo' atau ketetapan Allah akan menjauhkan isi hati dari segala
sesuatu hal yang bersangkutan dengan Allah.
Selalu mengeluh tidak mampu
merasakan kurnia yang Allah berikan kepadanya, di matanya hanyalah
rizki yang tidak pernah cukup, nasib yang tidak baik, musibah yang tak
pernah kunjung hilang, kesakitan yang disangkanya tiada ubat. Dirinya
merasa berhak untuk mendapatkan yang lebih dari semua itu.
Di matanya
apa yang menimpa dirinya adalah Allah yang telah memberikan nasib sial.
Allah dianggapnya yang bertanggungjawab atas penderitaan yang
dialaminya, sebab Allah yang selalu memberikan ujian, musibah, cubaan
dan bencana padanya.
Itulah sebabnya menjadi
penting untuk kita bersikap sabar, redha dan syukur menerima ketetapan
Allah sekalipun ketetapan Allah terkadang pahit rasanya. Keredhaan hati
menghilangkan kesedihan, menjauhkan dari bencana, mendapatkan kenikmatan
dan kurnia yang besar sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. '
Maka mereka kembali dengan nikmat dan kurnia yang besar dari Allah.
mereka tidak ditimpa bencana dan mengikuti keredhaan Allah. Allah
mempunyai kurnia yang besar.' (QS. Ali Imran : 174).
Perhatikanlah
benar-benar yang Allah memberikan terlalu banyak nikmat kebaikan,
apakan wajar sedikit ujian kesakitan atau musibah menghilangkan rasa
sabar atau redha atau syukur kepada al-Khaliq yang memberikan nikmat
kita bergerak, makan, minum, oksigen dsbnya.
Nikmat mata tidak akan
dapat digantikan atau dibayar senilai dengan kesakitan yg kita alami
atau ujian menimpa untuk sementara walaupun berulangkali.
Renungkanlah
Rahman dan Rahim Allah sebelum mengeluh atau menyalahkan Yang Maha
Pencipta.
Katakan Tak Nak kepada hasutan syaitan!!!

No comments:

Post a Comment

Kata_kata Hikmah

Aku teliti semua sahabat,dan tidakku temui sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Akufikirkan tentang pakaian,tapi tidakku temui pakaian yang lebih baik dari daripada takwa.Aku renung semua jenis amal baik,namun tidak ada yang lebih baik daripada memberi nasihat yang baik.aku cari segala bentuk rezki,tapi tidakku temukan rezki yang lebih baik daripada sabar..
(Khalifah Umar)